PRIVASI
Keamanan Privasi
Privasi adalah informasi yang berkaitan dengan individu seseorang yang dapat di identifikasikan atau orang yang teridentifikasi, termasuk didalamnya informasi seperti nama, nomor telepon, alamat E-mail, nomor lisensi mobil, karateristik fisik (dimensi wajah, sidik jari, tulisan tangan, dan lain lain), nomor kartu kredit, dan hubungan keluarga.
Ada beberapa macam hak privasi diantaranya, hak untuk bebas dari akses yang tidak diinginkan, misalnya akses fisik dan akses melalui SMS, hak untuk tidak membolehkan informasi pribadi digunakan dengan cara yang tidak diinginkan, misalnya penjualan informasi dan pembocoran informasi, hak untuk tidak membolehkan informasi pribadi dikumpulkan oleh pihak lain tanpa sepengetahuan atau seizin seseorang, misalnya melalui penggunaan CCTV.
ada beberapa hal sederhana yang bisa masyarakat lakukan untuk menjaga keamanan data pribadinya:
1. Gunakan Password yang kuat
Meski kata sandi yang kuat tetap dapat diretas dengan metode seperti serangan brute force, setidaknya akan lebih mempersulit peretas untuk menebaknya. Serangan brute force sendiri saat ini ditanggulangi dengan membatasi upaya login yang gagal, menggunakan CAPTCHA, memantau log server, atau menggunakan autentikasi multifaktor. Gunakan pula kata sandi yang berbeda untuk setiap aplikasi yang digunakan.
2. Jangan Membuka Tautan Mencurigakan
Tautan dari nomor yang tidak dikenali berpotensi sebagai sebuah upaya phising, yakni penipuan dengan percobaan untuk mendapatkan data pribadi melalui komunikasi elektronik resmi. Pastikan hanya membuka tautan yang diyakini keamanannya atau berasal dari orang yang dikenal.
3. Batasi Izin Privasi
Beberapa aplikasi meminta lebih banyak hak istimewa daripada yang sebenarnya mereka butuhkan atas nama pengumpulan data. Izin ini memungkinkan mereka mengakses berbagai sumber data di perangkat, termasuk kontak, riwayat penelusuran, dan geolokasi. Batasi akses atas izin-izin tersebut dengan mengaturnya di pengaturan privasi.
4. Gunakan Anti-Virus
Perangkat lunak antivirus dapat digunakan pada perangkat komputasi individu, jaringan, dan sistem TI untuk melindungi data pribadi. Awalnya, perangkat lunak antivirus dirancang untuk mendeteksi dan menghapus virus dari komputer, tetapi juga dapat melindungi dari berbagai macam ancaman, seperti spyware, botnet, ransomware, keylogger, dan perangkat lunak berbahaya lainnya.
5. Lakukan Pencadangan Data
Mencadangkan data dianggap penting untuk rencana pemulihan bencana. Selain itu juga pilihan terbaik untuk memulihkan dari kehilangan data besar. Data pribadi yang penting harus dicadangkan ke drive, perangkat, atau lokasi terpisah.
6. Gunakan Software Legal
Gunakan software yang legal yang rutin melakukan pembaruan untuk menambal celah keamanan. Software ilegal biasanya tidak memberikan update secara berkala. Hal seperti ini bisa membuka kesempatan untuk para peretas.
7. Hindari Koneksi Wi-Fi Sembarangan
Jangan terhubung dengan Wi-Fi yang tidak aman. Jaringan nirkabel tidak aman mungkin sebenarnya berasal dari laptop atau smartphone terdekat yang mencoba menyambung ke perangkat lain untuk mencuri informasi pribadi. Idealnya, terhubunglah ke SSID yang dikenal dan tepercaya, serta titik akses yang diautentikasi.
8. Hindari Berbagi Data Pribadi
Pastikan tidak menunjukkan data pribadi, seperti nomor telepon, e-mail, password, dan lainnya kepada sembarang orang. Data pribadi seperti ini dapat dieksploitasi untuk kepentingan-kepentingan orang yang berniat buruk dan akan merugikan pemilik data tersebut.
Pengaruh Teknologi terhadap Privasi Masyarakat
Dampak Positif:
- Kemudahan Akses Informasi: Teknologi memungkinkan akses cepat dan mudah terhadap berbagai informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang berbagai isu dan topik.
- Komunikasi Jarak Jauh: Teknologi memfasilitasi komunikasi jarak jauh melalui panggilan video, pesan instan, dan email, sehingga memungkinkan orang untuk tetap terhubung tanpa batasan geografis.
- Kesadaran Privasi: Dengan berkembangnya teknologi, kesadaran tentang pentingnya privasi dan keamanan informasi pribadi juga meningkat, mendorong orang untuk lebih berhati-hati dalam membagikan data pribadi.
Dampak Negatif:
- Pelanggaran Privasi: Semakin canggihnya teknologi dan adanya pelacak dan perangkat analitik dapat memungkinkan pihak-pihak tertentu untuk mengumpulkan data pribadi tanpa izin, yang dapat mengancam privasi individu.
- Penggunaan Data Pribadi oleh Perusahaan: Banyak perusahaan dan platform teknologi menggunakan data pribadi pengguna untuk tujuan pemasaran atau analisis, sering kali tanpa pemberitahuan atau izin yang jelas dari individu.
- Peretasan dan Keamanan Data: Teknologi dapat menyebabkan risiko keamanan, seperti peretasan atau kebocoran data, yang dapat mengakibatkan eksploitasi informasi pribadi.
Dampak Sosial Media terhadap Privasi:
Dampak Positif:
- Koneksi Sosial: Sosial media memungkinkan orang untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan rekan kerja dari seluruh dunia, memperkuat koneksi sosial dan memfasilitasi kolaborasi.
- Kesadaran Isu Sosial: Sosial media juga telah menjadi platform yang kuat untuk menyebarkan informasi tentang isu-isu sosial dan menyuarakan dukungan terhadap gerakan atau kampanye tertentu.
- Pemberdayaan Individu: Sosial media memberikan kesempatan bagi individu untuk berbagi cerita mereka, mengekspresikan pendapat, dan mempengaruhi opini publik.
Dampak Negatif:
- Penyebaran Informasi Palsu: Sosial media sering menjadi sarana untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks, yang dapat mempengaruhi opini publik dan mencemarkan nama baik seseorang tanpa pengecekan fakta yang memadai.
- Kekerasan Daring dan Pelecehan: Beberapa platform sosial media telah menjadi tempat di mana konten kekerasan, pelecehan, dan perilaku negatif lainnya dapat berkembang.
- Ketergantungan dan Gangguan: Penggunaan berlebihan sosial media dapat menyebabkan ketergantungan, gangguan produktivitas, dan masalah kesehatan mental.
Komentar
Posting Komentar